Efek Dilan 1990, Penyebar paham baru Dilanisme
Kesuksesan film Dilan 1990 sudah tidak bisa dipungkiri lagi, 10 hari penayangannya di bioskop, tidak kurang 3 juta penonton sudah duduk diam di kursi untuk menyaksikan film tersebut. Beberapa teman saya berkomentar bahwa tidak cukup satu kali untuk menonton film tersebut, terutama wanita.
Parahnya, Dilan 1990 memberikan efek baper yang berlebihan, malah jadi nyebai.
"Jangan rindu, berat, biar aku saja, kamu gak akan kuat".
Dari hari pertama Dilan 1990 tayang, kalimat tersebut menjadi booming, semua orang yang saya kenal sudah terpapar virus dilan, sial.
![]() |
sumber : google |
Sebelum diangkat menjadi sinema layar lebar, buku Dilan 1990 sudah lebih dulu menjadi best seller, dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, Dilan 1990 sudah di cetak ulang. Luar biasa nakal ya kamu nak.
Buku Dilan 1990 bercerita tentang Milea yang memutar ingatannya jauh ke belakang saat dia masih sekolah SMA. Di buku ini, penulis menceritakan Dilan sebagai remaja yang badung dan besar di Bandung, punya geng motor dan suka tawuran. Dengan gayanya yang suka ngawur saat merayu, atau tingkah absurd-nya yang memaksa Milea untuk luluh dan runtuh. Milea adalah siswi yang pindah sekolah ke Bandung. Sebelumnya Milea sekolah di Jakarta, dan sempat memiliki pacar, mungkin LDR dan Dilan adalah penyebab kandasnya hubungan Milea sebelumnya.
Dari mulai ramalan, sampai hadiah TTS yang sudah di isi atau gaya bahasa Dilan yang seringkali tidak masuk nalar menjadi adsurd-nya Dilan malah membuat hati para wanita bergetar, mengidam-idamka punya pacar seperti Dilan.
Jika kamu sudah membaca bukunya dan nonton film Dilan 1990, pasti greget dengan tingkah Dilan yang luar biasa diluar batas wajar, asik dan lucu.
Pidi Baiq sebagai penulis sukses memadukan antara lugu dan lucu, menjadikan karakter dilan kuat melekat pada ingatan setiap pembacanya.
Saya merasa beruntung sudah membaca Novel ini sebelum direncanakan untuk diangkat ke layar lebar, biarpun bukan cetakan yang pertama, setidaknya bisa sedikit sombong "gue udah Ndilan lebih dulu dari elu".
Quote Dilan 1990 juga tak kalah menarik untuk dikutip
"Cinta itu indah, jika bagimu tidak, mungkin kamu salah memilih pasangan"
~Pidi Baiq 1972-2098
Kalimat tersebut diletakan di awal, tepat sebelum daftar isi, dan berhasil membuat banyak orang penasaran sampai akhirnya membeli buku Dilan 1990.
Di balik buku yang yang absurd, juga ada penulis yang tingkat kejelasannya diragukan. Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang. Selain menjadi penulis, Piddi Baiq juga menjadi Imam Besar The Panas Dalam.
"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tau kalau sore. Tunggu aja"
Dear para cecunguk dan begundal, sebaik apapun kamu mencontoh Dilan, menirunya dengan detail dan kamu sampaikan ke pacar atau calon atau bakal calon pacarmu, gak ngaruh suu! Sudah, jadi dirimu aja, mau romantis, puitis, cuek, dingin dan gak peka. kamu tetaplah kamu sebagai kamu, bukan Dilan.
Jadi, apakah kamu sudah mengikuti paham Dilanisme?
Jadi, apakah kamu sudah mengikuti paham Dilanisme?
Jangan, berat. Kamu gak akan cocok. Biar Dilan saja.
Lalu apa kutipan favoritmu?
Terimakasih sudah membaca
Sampai jumpa suu!!
~SonOwl
merapat
BalasHapusDasar kau cecunguk badung, ciu mana ciu :v
HapusHalo melika, kapan kita mabuk? haha
Hapus